Berikut ini merupakan penjelasan benchmarking pada sebuah hardware.
Untuk mempersingkat benchmark adalah alat ukur, sebuah tes yang dijalankan pihak penguji, baik itu reviewer, pengguna maupun produsen, untuk melihat kinerja sebuah produk, bagaimana dan seberapa baik atau cepat produk tersebut menjalankan test hingga selesai.
Pengujian Dunia Nyata (Real World Testing)
Semoga bermanfaat sob....!!!
jangan lupa di comment yaaa...... :)
Temen-temen juga bisa liat vidio tutorial cara menginstal dan menjalankan SPECCY Benchmark nii...
Show Video
BENCHMARKING
Ada dua
defenisi benchmark yaitu :
sebuah tanda atau objek permanen yang menandai tingkat ketinggian yang berlaku
sebagai titik ukur dalam survei topografi atau pengamatan ombak atau arus. Selanjutnya
menjelaskan :
sebuah tanda atau objek permanen yang menandai tingkat ketinggian yang berlaku
sebagai titik ukur dalam survei topografi atau pengamatan ombak atau arus. Selanjutnya
menjelaskan :
- Sebuah titik ukur darimana pengukuran dapat dilakukan
- Sesuatu yang menjadi standar untuk menilai atau mengukur hal yang lain
- Satu masalah atau test yang menjadi dasar penilaian atau perbandingan (seperti sebuah perbandingan kinerja sistem komputer)
Sementara
wikipedia memperjelas defenisi benchmark dalam kaitannya dengan komputer yaitu
tindakan menjalankan sebuah program komputer, serangkaian program atau operasi
lainnya untuk menilai kinerja relatif sebuah objek, biasanya dengan menjalankan
sejumlah test dan percobaan pada objek tersebut. Benchmarking sering kali
diasosiasikan dengan penilaian kinerja dan karakteristik hardware komputer,
contohnya kinerja floating point sebuah cpu, tetapi ada kondisi-kondisi
tertentu dimana teknik ini juga dapat diterapkan untuk software. Contohnya,
benchmark untuk menguji software compiler atau database management system.
Untuk mempersingkat benchmark adalah alat ukur, sebuah tes yang dijalankan pihak penguji, baik itu reviewer, pengguna maupun produsen, untuk melihat kinerja sebuah produk, bagaimana dan seberapa baik atau cepat produk tersebut menjalankan test hingga selesai.
Sebuah
benchmark paling tidak harus memiliki tiga kriteria yaitu konfigurasi,
konsistensi dan kemampuan untuk bisa diulang kembali
(reproducibility/repeatability). Ketiga hal ini menentukan apakah hasil yang
dikeluarkan benhmark tersebut benar dan bisa dipertanggung jawabkan.
- Konfigurasi, sebuah benchmark yang baik memungkinkan penguji / yang menjalankan benchmark melakukan konfigurasi sehingga faktor-faktor penentu kinerja bisa ditentukan dan diisolasi.
- Konsistensi, benchmark yang
baik memberikan hasil konsisten tiap kali dijalankan. Pengujian
berulang perlu dilakukan untuk melihat apakah hasil benchmark memang benar. Pengujian yang berulang juga akan memperlihatkan tingkat deviasi/penyimpangan untuk benchmark tersebut.Standar tingkat deviasi 3% hingga 5 % dari hasil pengulangan. - Kemampuan untuk dapat diulang kembali, karakteristik ini memungkinkan orang lain dengan konfigurasi sama (hardware dan software) mendapatkan hasil yang sama, konsisten dengan pengujian awal dengan standart deviasi 5 %.
Benchmark Sintetis
Benchmark
sintetis sering disebut low level atau sub sistem benchmark karena benchmark
yang dijalankan difokuskan pada satu komponen atau bagian tertentu dari
komponen. Beberapa benchmark sintetis menggunakan bagian kode aplikasi / game
tertentu dengan tujuan melihat bagaimana kinerja komponen tertentu seperti
graphics dan prosessor.
Benchmark Aplikasi / Game
Benchmark
ini adalah aplikasi-aplikasi biasa yang menyediakan fungsi tes atau benchmark
yang menggunakan aplikasi penuh dalam pengujian. Benchmark ini berjalan seperti
layaknya pengguna menjalankan aplikasi di sistem, oleh karena itu hasil
pengujian dipengaruhi oleh seluruh komponen dalam komputer. Hal ini menyebabkan
kerap kali disebut sebagai benchmark sistem.
Salah satu
dalam benchmark aplikasi adalah benchmark game. Beberapa game kerap kali
digunakan untuk mengukur kinerja graphic card maupun seluruh sistem. Ada
beberapa masalah dengan game benchmark ataupun benchmark aplikasi secara
umum. Pertama, developer game / aplikasi membuat game / aplikasi untuk
dimainkan, bukan untuk dijadikan benchmark. Oleh karena itu tidak semua
game dapat digunakan sebagai benchmark. Masalah kedua, tidak semua game /
aplikasi menyediakan fasilitas benchmark. Namun ada juga software third party
yang dapat digunakan untuk menggunakan game manapun (yang memenuhi kriteria
benchmark yang baik) untuk dijadikan sebuah benchmark. Untuk aplikasi, penguji
bisa menggunakan timer/stopwatch untuk mengukur waktu yang diperlukan untuk
menjalankan serangkaian tugas tertentu. Game memanfaatkan baik prosesor
grapich card, oleh karena itu cukup sulit untuk
melihat komponen mana yang lebih berpengaruh pada kinerja. Benchmark suatu game mungkin saja lebih banyak dipengaruhi oleh grafic card, sementara seluruh game lebih dipengaruhi oleh sistem/prosesor.
melihat komponen mana yang lebih berpengaruh pada kinerja. Benchmark suatu game mungkin saja lebih banyak dipengaruhi oleh grafic card, sementara seluruh game lebih dipengaruhi oleh sistem/prosesor.
Pengujian Dunia Nyata (Real World Testing)
Pengujian
ini lebih menitik beratkan pengujian langsung (hands-on) dan menjadi pengujian
favorit banyak penguji karena dapat memberikan informasi-informasi yang tidak
dapat diperoleh dengan benchmark sintetis maupun aplikasi seperti tingkat
respons sistem, tingkat kecepatan beralih dari satu aplikasi ke aplikasi lain,
anomaly-anomali gambar yang ‘mengganggu’ mata ataupun penurunan drastis
tingkat frame rate secara tiba-tiba dan memastikan hasil pengujian yang terlihat
pada benchmark memang terlihat saat bermain game/ menjalankan aplikasi.
Namun,
seringkali konfigurasi aplikasi/game saat dibenchmark dan saat
benar-benar menjalankan atau bermain tidaklah sama.Dengan pengujian ini,
penguji dapat memastikan bahwa tidak ada perbedaan antara hasil benchmark dan
pengalaman pengguna. Tingkat deviasi normal pengujian real world testing ini
umumnya lebih tinggi daripada benchmark sintetis dan aplikasi .
Membaca Hasil Benchmark
Semua
benchmark, baik sintetis, aplikasi ataupun pengujian nyata memberikan hasil.
Hasil benchmark ini dapat berbentuk tingakt frame rate, waktu, kecepatan
transfer /bandwith dan nilai skor. Benchmark tidak selalu menggambarkan apa
yang akan ditemui saat menggunakan komputer. Pengujian dan hasil benchmark
sintetis cenderung memperlihatkan kinerja yang ditawarkan komponen atau sistem
dalam keadaan ideal dimana kinerja komponen atau sistem tidak dibatasi oleh
komponen lain.
Benchmark
aplikasi secara umum hanya menguji satu rangkaian tugas (workload) tertentu.
Bila rangkaian tugas berbeda, besar kemungkinan tidak melihat besaran kinerja
yang diperlihatkan oleh sistem benchmark. Selain itu benchmark aplikasi hanya
berlaku untuk aplikasi tersebut. Hasil benchmark, tidak akan berlaku untuk
aplikasi yang berbeda ataupun versi yang berbeda dari aplikasi yang sama.
Hal yang
berlaku sama untuk pada benchmark game, hanya karena sebuah graphics card
terlihat lebih cepat di benchmark bukan berarti kinerja yang sama bisa terlihat
didalam game. Pada akhirnya, benchmark baik itu sintetis, aplikasi maupun real
world testing adalah suatu perkiraan kinerja. Benchmark memeberikan satu
standar, satu acuan untuk menilai suatu kinerja. Dengan informasi cukup dari
berbagai benchmark, tingkat validasi perkiraan kinerja, hasil benchmark, akan
jauh lebih tinggi bila dibandingkan hanya melihat satu kondisi banchmark
saja.
CPU Performance Benchmark
CPU dalam
hal ini adalah microprosessor adalah faktor pertama dan utama penentu
kinerja komputer. Namun kinerja dari CPU ini, paling tidak ada tiga hal yang
menentukannya yaitu :
- Tingkat kecepatan prosesor atau clock Tidak selalu benar kalau menyatakan kinerja prosesor ditentukan kecepatan/clock prosesor. Agar mendapatkan kinerja yang optimal peningkatan clock juga diimbangi oleh keputusan desain lain dan memastikan bahwa prosesor mendapat cukup data untuk diproses. Register, cache dan RAM, ketiganya bekerja sama untuk memastikan data yang diperlukan prosessor tersedia saat dibutuhkan sehingga memberikan bandwith yang optimal
- Jumlah data yang disimpan dan kecepatan akses data atau bandwith prosesor membutuhkan tempat penyimpanan data yaitu data yang dibutuhkan untuk menjalankan instruksi maupun hasil instruksi tersebut pada register prosesor. Selanjutnya cache sebagai tempat penyimpanan sementara untuk data yang diperlukan / dihasilkan prosesor sehingga prosesor tidak kehabisan tempat untuk menyimpan data setelah register. Peranan penting lain cache adalah sebagai jembatan antara register prosesor dan memori utama.
- Kemampuan memproses data atau
instruction per cycle (IPC) untuk terus menerus meningkatkan kinerja
prosesor, tidak hanya perlu meningkatkan clock dan memastikan
bandwith yang tersedia mencukupi kebutan data prosesor, tetapi juga memastikan
ALU prosesor selalu terpakai. Ini dilakukan dengan membagi tahap
eksekusi instruksi ALU menjadi beberapa tahapan lebih sederhana yang
sering disebut pipelining. Paralelisme instruksi (Instruction Level
Paralelism) adalah seberapa tinggi tingkat rangkaian instruksi yang diterima prosesor bisa diparalelkan, dijalankan bersama oleh dua atau lebih ALU. Tidak semua istruksi dapat diparalelkan dan rangkaian instruksi yang bisa pun memiliki batasan. Salah satu teknologinya adalah SIMD (Single Instruction Multiple Data) yang menggabungkan beberapa bilangan 8 bit menjadi satu bilangan 16 bit atau lebih yang lebih dikenal dengan sebutan MMX, 3Dnow! dan SSE.
Tolak ukur
utama dari tiap faktor tersebut adalah MHz/GHz untuk clock, GB/s untuk
bandwidht, milisecond/nanosecond untuk latency serta instruction per cycle
untuk arsitektur. Namun, bukan berarti prosesor kinerja tinggi adalah prosesor
berclock tinggi, bandwidth besar, latency rendah dan IPC yang tinggi.
Prosesor
berkinerja tinggi adalah prosesor yang mencapai kombinasi optimal antara
arsitektur, bandwidth dan clock. Tiap factor mempunyai batasan-batasan fisik
tersendiri. Kecepatan/clock prosesor dibatasi oleh proses fabrikasi yang
digunakan. Bandwith dibatasi bebrapa jumlah transistor yang diperlukan di
tingkat register maupun cache serta kecepatan transfer data dari memori.
Arsitektur dibatasi jumlah instruksi yang bisa dijalankan tiap saat –
paralelisme.
Semoga bermanfaat sob....!!!
jangan lupa di comment yaaa...... :)
Temen-temen juga bisa liat vidio tutorial cara menginstal dan menjalankan SPECCY Benchmark nii...
Show Video
3 komentar:
keren gan postinganya :D
jarang-jarang nih mengulas suatu definisi secara lengkap dan esensinya jelas.
Kalo dalam persaingan smartphone, masing2 slalu memperlihatkan score benchmark masing2, dmn smakin besar, smakin oke. Apa artinya ya score benchmark pd device semacam smartphone? Trims.
Bermanfaat beut gan..
Posting Komentar